Teknik IT

Mending Beli Rumah Sendiri atau Ambil Rumah di Perumahan?


Memiliki rumah merupakan impian banyak orang, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga atau ingin hidup mandiri. Namun, muncul pertanyaan klasik yang sering menghantui calon pemilik rumah: lebih baik beli rumah sendiri atau ambil rumah di perumahan (perum)? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan besar ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kedua pilihan tersebut—baik dari segi biaya, kemudahan proses, fleksibilitas, hingga faktor keamanan dan lingkungan—agar kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhanmu.


1. Memahami Perbedaan Dasar

Sebelum membandingkan lebih jauh, kita perlu memahami dulu apa yang dimaksud dengan “beli rumah sendiri” dan “ambil rumah di perumahan.”

  • Beli rumah sendiri umumnya berarti kamu membeli sebidang tanah, lalu membangun rumah sesuai keinginanmu. Atau bisa juga membeli rumah non-perumahan, misalnya rumah lama yang dijual oleh pemilik sebelumnya.

  • Ambil rumah di perumahan (perum) berarti kamu membeli rumah dari pengembang properti yang biasanya sudah menyediakan beberapa tipe rumah dalam satu kawasan. Rumah ini bisa langsung dihuni atau dibangun berdasarkan pemesanan.

Kedua pilihan ini punya pendekatan yang sangat berbeda, dan pemilihan tergantung pada beberapa faktor penting.


2. Kemudahan dan Kepraktisan

Jika kamu tipe orang yang ingin serba cepat dan praktis, maka ambil rumah di perum adalah pilihan yang lebih cocok. Rumah di perum biasanya sudah siap huni atau tinggal tunggu proses pembangunan yang jelas jadwalnya.

Kelebihan rumah di perum:

  • Proses pembelian biasanya sudah terintegrasi dengan layanan KPR dari bank.

  • Tidak perlu repot mengurus desain rumah, IMB, atau mencari kontraktor.

  • Sudah tersedia fasilitas lingkungan seperti jalan, listrik, air, dan keamanan 24 jam.

  • Biasanya berada di lokasi strategis yang terencana.

Sedangkan kalau kamu memilih beli rumah sendiri, kamu harus mengurus semuanya sendiri. Mulai dari membeli tanah, mengurus izin mendirikan bangunan (IMB atau PBG), mendesain rumah, memilih material bangunan, hingga mengawasi proses pembangunan. Ini tentunya membutuhkan waktu, tenaga, dan perhatian lebih.

Namun, buat sebagian orang, proses membangun rumah sendiri ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, apalagi jika kamu punya visi tertentu tentang rumah impianmu.


3. Fleksibilitas Desain

Salah satu keunggulan besar dari beli rumah sendiri adalah kebebasan desain. Kamu bisa menentukan sendiri layout rumah, jumlah kamar, gaya arsitektur, luas bangunan, hingga bahan bangunan yang ingin digunakan.

Ini berbeda dengan rumah perumahan yang biasanya sudah dibuat dengan desain standar dari pengembang. Jika pun bisa renovasi, biasanya dibatasi oleh aturan developer atau bentuk kavling yang terbatas.

Jadi, jika kamu ingin rumah yang sangat mencerminkan karakter dan kebutuhan pribadi, maka membangun rumah sendiri bisa jadi pilihan terbaik.


4. Biaya dan Pengeluaran

Soal biaya, ini bisa sangat relatif. Rumah perum memang terkesan lebih mahal per meter persegi, karena kamu juga membayar fasilitas umum, infrastruktur, dan keuntungan pengembang. Tapi, kamu bisa lebih mudah mengatur pembayaran lewat cicilan KPR dengan skema yang jelas.

Sementara itu, beli rumah sendiri dan membangunnya bisa jadi lebih hemat—jika kamu pintar mengelola anggaran. Kamu bisa menyesuaikan luas rumah dengan kemampuan keuangan, memilih material sesuai budget, dan mungkin dapat harga tanah yang lebih murah di lokasi tertentu.

Namun, jika tidak direncanakan dengan baik, pembangunan rumah sendiri bisa jadi lebih mahal dari rumah perum karena banyak biaya tak terduga seperti:

  • Kenaikan harga material,

  • Biaya pengawasan atau kesalahan tukang,

  • Waktu pembangunan yang molor.


5. Legalitas dan Dokumen

Rumah di perum biasanya sudah beres soal legalitas. Developer biasanya mengurus semua dokumen seperti sertifikat tanah, IMB/PBG, dan pengurusan KPR. Ini tentu meringankan beban pembeli, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman.

Sebaliknya, kalau kamu beli tanah dan bangun rumah sendiri, kamu harus benar-benar teliti soal legalitas:

  • Pastikan sertifikat tanahnya SHM (Sertifikat Hak Milik).

  • Cek keabsahan tanah di BPN (Badan Pertanahan Nasional).

  • Urus izin mendirikan bangunan sendiri.

  • Waspadai tanah sengketa atau tanah warisan yang belum jelas pembagiannya.

Jika kamu tidak hati-hati, bisa jadi masalah hukum di kemudian hari.


6. Keamanan dan Lingkungan

Salah satu keunggulan besar dari rumah di perumahan adalah keamanan dan kenyamanan lingkungan. Mayoritas perum memiliki sistem satu pintu (one gate system), ada petugas keamanan 24 jam, CCTV, dan lingkungan sosial yang teratur.

Di sisi lain, jika kamu beli rumah sendiri, keamanan sangat tergantung lokasi dan inisiatif pribadi. Kamu mungkin harus pasang pagar tinggi, CCTV pribadi, atau sistem keamanan mandiri. Jika lokasi tanah berada di daerah perkampungan atau belum ramai, risikonya bisa lebih besar.


7. Investasi dan Nilai Jual

Kalau bicara soal investasi jangka panjang, keduanya memiliki potensi. Rumah di perum memiliki daya tarik karena biasanya berada di kawasan berkembang, sehingga harga rumahnya cenderung naik. Selain itu, kemudahan akses dan fasilitas umum di sekitar perum bisa meningkatkan nilai properti.

Namun, jika kamu jeli memilih lokasi tanah yang strategis (misalnya dekat kawasan industri, kampus, atau pusat kota), rumah yang kamu bangun sendiri bisa memiliki nilai investasi yang besar juga—bahkan lebih tinggi dari rumah perum, karena fleksibilitas dalam pengembangan bangunan.


8. Gaya Hidup dan Preferensi

Terakhir, keputusan juga harus melihat gaya hidup kamu. Jika kamu suka privasi, ingin rumah luas, dan tidak masalah dengan proses yang kompleks, maka membangun rumah sendiri adalah pilihan yang cocok.

Tapi jika kamu lebih suka hidup di lingkungan yang teratur, aman, dan tidak ingin repot urusan pembangunan, maka rumah perum lebih pas buatmu.


Kesimpulan: Pilih Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan

Tidak ada jawaban yang mutlak benar soal mana yang lebih baik—beli rumah sendiri atau ambil rumah di perum. Semua tergantung pada kebutuhan, keuangan, gaya hidup, dan kesiapan kamu dalam menghadapi prosesnya.

Faktor Rumah Sendiri Rumah Perumahan
Kemudahan Proses Rumit, harus urus sendiri Praktis, tinggal bayar dan tempati
Desain Rumah Bebas sesuai selera Terbatas, tergantung developer
Biaya Bisa lebih murah, tapi rawan bengkak Lebih stabil, bisa KPR langsung
Legalitas Harus cek dan urus mandiri Sudah diurus developer
Keamanan Tergantung lokasi pribadi Umumnya lebih aman dan terjaga
Nilai Investasi Tergantung lokasi dan bangunan Stabil dan cenderung naik

Sebelum memutuskan, ada baiknya kamu:

  1. Hitung budget secara realistis.

  2. Tentukan prioritas: desain bebas atau tinggal langsung?

  3. Riset lokasi secara detail.

  4. Pertimbangkan rencana hidup jangka panjang.

Mau pilih rumah sendiri atau rumah di perum, yang paling penting adalah rumah itu membawa kenyamanan dan kebahagiaan untukmu dan keluargamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar